Pages

Showing posts with label Akhlaq. Show all posts
Showing posts with label Akhlaq. Show all posts

Friday, March 28, 2014

Lihat Rekam Jejak, Jangan Beri Penilaian Karena Penampilan Sesaat

Lihat Rekam Jejak, Jangan Beri Penilaian Karena Penampilan Sesaat

Ada dua peristiwa yang disikapi berbeda oleh Rasulullah saw; 


Pertama saat setan yang berpura-pura menjadi manusia berpesan kepada Abu Hurairah (dalam sebuah hadits panjang riwayat Bukhari) untuk membaca ayat Kursi sebelum tidur agar selalu dijaga Allah dan tidak diganggu setan. Maka ketika mendengar berita tersebut, Rasulullah sa
w bersabda,
صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ

"Dia telah benar kepadamu sedangkan dia adalah pendusta. Dia adalah setan." (HR. Bukhari)

Thursday, January 2, 2014

Beritahukan Kepadaku, Atas Dasar Apa Pesta Pora Ini...?



Atas dasar apa seseorang pesta pora dengan pergantian tahun? Usia bertambah? Bukankah itu artinya berkurang jatah…?

Jika waktu-waktu yang kita lalui berisi kebaikan, bukan pesta pora dan hura-hura untuk memberikan apresiasi…Tapi syukur penuh harap agar kebaikan-kebaikan tersebut Allah terima dan berkati…


Jika waktu-waktu sebelumnya penuh catatan hitam, logiskah jika disambut dengan hura-hura dan pesta pora di tengah malam?

Seorang salaf ketika melihat orang-orang berpesta pada hari Ied berkata; Jika sebelumnya mereka beribadah, bukan begitu kebahagiaan orang yg beribadah… jika sebelumnya merek bermaksiat, pantaskah pesta utk perbuatan laknat..?

“Masyarakt butuh hiburan..” kata sebagian orang… Kenyataannya, masyarakat setiap hari sudah dijejali berbagai hiburan… bahkan pengajian pun tak sepi dari hiburan..

Thursday, October 10, 2013

Berjihad Memerangi Ujub??

Sesungguhnya Iblis selalu berusaha menjauhkan anak cucu Adam dari amalan sholeh dan menjerumuskan mereka dalam beragam kemaksiatan, tidak lain agar anak cucu Adam bisa menemaninya di neraka Jahanam abadi salama-lamanya.
Jika Iblis tidak berhasil melakukannya pada sebagian anak cucu Adam dan melihat mereka samangat beribadah dan jauh dari kemaksiatan maka Iblis tidak putus asa…ia tetap terus berusaha agar para pelaku amal sholeh tersebut tetap bisa menemaninya di neraka?.
Iblis memiliki dua senjata yang sangat ampuh untuk menjerat mereka yang rajin beribadah, senjata riyaa' dan senjata ujub. Iblis selalu menyerang mereka dengan dua senjata ini, dan ia tidak peduli apakah ia berhasil menjerat mereka dengan dua senjata ini atau salah satunya.


Thursday, March 3, 2011

Check and Rechek sebelum Bicara

Seorang muslim sejatinya harus selalu sadar dengan apa yang dilihatnya sehingga bisa teliti dalam menyampaikan segala macam berita. Dia mesti selalu melakukan check dan re-check dalam menceritakan riwayat dan menyampaikan kabar berita, jauh dari isu dan desas-desus yang beredar di kalangan manusia.


Dia juga dituntut untuk selalu jujur dalam bertutur dan dalam menyampaikan segala hal kepada orang lain, sehingga tidak mengisi benak dan otak orang-orang dengan perkataan-perkataan bohong dan tidak konsisten. Allah swt berfirman: 

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya." (QS. Al Israa: 36)


Atau, jangan engkau ikuti hal-hal yang tidak sama sekali memiliki bukti-bukti konkret dan ilmiah.


Allah juga berfirman:

"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf: 18)

Wednesday, February 2, 2011

Pentingnya Amalan Hati


Kebanyakan orang memberi perhatian besar terhadap amalan-amalan dzohir. Kita dapati sebagian orang benar-benar berusaha untuk bisa sholat sebagaimana sholatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka seluruh gerakan-gerakan sholat Nabi yang terdapat dalam hadits-hadits yang shahih berusaha untuk diterapkannya. Sungguh ini merupakan kenikmatan dan kebahagian bagi orang yang seperti ini. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :

صَلوُّا
كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلّي

“Sholatlah kalian sebagaimana aku sholat”

Friday, January 7, 2011

Seorang Pemuda, Selama 17 tahun, Tinggal di Kuburan



Seorang Pemuda, Selama 17 tahun, Tinggal di Kuburan

Pernahkah Anda mengetahui kisah ini? Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan? Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan. Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri. Bagaimana kisahnya?

Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada. Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah. Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna, namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak. Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan, dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan!

Tuesday, December 14, 2010

Hikmah dan adab ketika bersin dan menguap

Rasulullah bersabda:


عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (( إن الله يحب العطاس ويكره التثاؤب، فإذا عطس فحمد الله فحق على كل مسلم سمعه أن يشمته، وأما التثاؤب فإنما هو من الشيطان فليرده ما استطاع، فإذا قال: ها، ضحك منه الشيطان )) صحيح البخاري في الأدب 6223

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta'alaa anhu, Rasulullah bersabda, "Sungguh Allah mencintai orang yang bersin dan membenci orang yang menguap, maka jika kalian bersin maka pujilah Allah, maka setiap orang yang mendengar pujian itu untuk menjawabnya; adapun menguap, maka itu dari syaitan, maka lawanlah itu sekuat tenagamu. Dan apabil seseorang menguap dan terdengar bunyi: Aaaa, maka syaitan pun tertawa karenanya". Shahih Bukhari, 6223.

Imam Ibn Hajar berkata, "Imam Al-Khathabi mengatakan bahwa makna cinta dan benci pada hadits di atas dikembalikan kepada sebab yang termaktub dalam hadits itu. Yaitu bahwa bersin terjadi karena badan yang kering dan pori-pori kulit terbuka, dan tidak tercapainya rasa kenyang. Ini berbeda dengan orang yang menguap. Menguap terjadi karena badan yang kekenyangan, dan badan terasa berat untuk beraktivitas, hal ini karena banyaknya makan . Bersin bisa menggerakkan orang untuk bisa beribadah, sedangkan menguap menjadikan orang itu malas (Fath-hul Baari: 10/6077)

Wednesday, December 1, 2010

Jangan Biarkan Hati Anda Menderita Karena Hasad

Oleh Ustadz Nur Kholis bin Kurdian

BAHAYA HASAD

Hasad (dengki) merupakan penyakit hati yang berbahaya bagi manusia, karena penyakit ini menyerang hati si penderita dan meracuninya, membuat dia benci terhadap kenikmatan yang telah diperoleh oleh saudaranya, dan merasa senang jika kenikmatan tersebut musnah dari tangan saudaranya.

Pada hakikatnya penyakit ini membawa si penderita kepada tidak ridha dengan qadha’ dan qadar Allah ta’ala, sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah,” sesungguhnya hakikat hasad adalah bagian dari sikap menentang Allah ta’ala, karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah ta’ala atas hamba-Nya, padahal Allah ta’ala menginginkan nikmat tersebut untuknya, hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah ta’ala benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya, jadi hasad itu hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah ta’ala” (1).

Monday, November 29, 2010

Agar Allah tak Membuka Aib Kita

Agar Allah tak Membuka Aib Kita
REPUBLIKA.CO.ID

,JAKARTA--Suatu hari Rasulullah SAW naik ke atas mimbar dan menyeru dengan suara yang tinggi, "Janganlah kalian menyakiti kaum Muslim, janganlah menjelekkan mereka, janganlah mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudara sesama Muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan, siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walaupun ia berada di tengah tempat tinggalnya." (dari Abdullah bin 'Umar)


Syekh Mahmud al-Mishri dalam kitabnya Mausu'ah min Akhlaqir-Rasul  mengungkapkan, di zaman sekarang ini sulit untuk menemukan orang yang dapat dipercaya dalam menjaga rahasia. Kebanyakan manusia-kecuali manusia yang mendapat pertolongan Allah-tak dapat menjaga rahasia orang lain. Padahal, membuka aib orang lain termasuk bagian dari khianat.
  

Wednesday, October 20, 2010

Jawaban Atas Keraguanmu (Penting untuk dibaca oleh Muslimah dan Kaum Feminis yang belum paham tentang kedudukan Wanita dalam Ajaran Islam)


Tulisan ini saya repost dari sebuah blog yang beralamat di www.jakautama.com dengan judul "Tersingkap kelemahan wanita yg paling fatal!! (wanita muslim wajib tahu)"



Menurut saya artikel ini dudah cukup untuk menjawab keraguan kita masalah kedudukan wanita di dalam ajaran islam, masalah gender yang menjadi bahan "serangan" dari orang-orang yang alergi dengan syari'at islam dan mengesankan bahwa ajaran islam merendahkan wanita, mungkin salah satu diantara teman-teman muslim/muslimah pernah mengalami kebingungan untuk menjawab secara tepat mengenai masalah kedudukan wanita di dalam Islam, tidak bisa "mengcounter" pernyataan-pernyataan yang menyudutkan Islam terkait kedudukan wanita atau bahkan mungkin diantara teman-teman muslimah pernah merasa ajaran Islam kurang berpihak kepada wanita, tidak adil, terlalu mengekang??

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

Monday, September 27, 2010

Muslimah Cantik, Bermahkota Rasa Malu

Muslimah cantik, menjadikan malu sebagai mahkota kemuliaannya…” (SMS dari seorang sahabat)
Membaca SMS di atas, mungkin pada sebagian orang menganggap biasa saja, sekedar sebait kalimat puitis. Namun ketika kita mau untuk merenunginya, sungguh terdapat makna yang begitu dalam. Ketika kaum wanita menyadari fitrahnya tercipta sebagai wanita, mahkluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah pada kaum wanita, maka inilah hal yang paling indah dalam hidup wanita. Namun sayang, banyak sebagian dari —kaum wanita—yang tidak menyadari betapa berharganya dirinya. Sehingga banyak dari kaum wanita merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa malu, sementara Allah telah menjadikan rasa malu sebagai mahkota kemuliaannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاء

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah no. 4181. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)


Sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain,

Wednesday, August 11, 2010

Berbakti Kepada Orang Tua

Berbicara mengenai hak, pasti di sisi lain ada kewajiban. Relasi orang tua dan anak, mengenai hak dan kewajiban dalam mereka dalam Islam, adalah seperti yang digambarkan hadits Nabi Muhammad Saw: “Tidak termasuk golongan umatku, mereka yang (tua) tidak menyayangi yang muda, dan mereka yang (muda) tidak menghormati yang tua” (Riwayat at-Turmudzi, lihat: al-‘Ajluni, Kasyf al-Khafa, juz II, hal. 173, no. 2157). Jadi, kewajiban orang tua adalah menyayangi dan haknya adalah memperoleh penghormatan.


Sebaliknya, kewajiban anak adalah penghormatan (dan tentu ketaatan) dan haknya adalah memperoleh kasih-sayang. Idealnya, prinsip ini tidak bisa dipisahkan. Artinya, seorang diwajibkan menghormati jika memperoleh kasih-sayang. Dan orang tua diwajibkan menyayangi jika memperoleh penghormatan. Ini timbal balik, yang jika harus menunggu yang lain akan seperti telur dan ayam. Tidak ada satupun yang memulai untuk memenuhi hak yang lain. Padahal biasanya, seseorang memperoleh hak jika telah melaksanakan kewajiban. Karena itu, yang harus didahulukan adalah kewajiban. Tanpa memikirkan hak yang mesti diperoleh. Orang tua seharusnya menyayangi, dengan segala perilaku, pemberian dan perintah kepada anaknya, selamanya. Begitu juga anak, harus menghormati dan memuliakan orang tuanya, selamanya.

Tuesday, March 23, 2010

YOU HAVE NO EXCUSE

repost dari email...ana yakin sudah sering dilihat semoga menjadikan kita semua tetap istiqomah...


ambil hikmah-nya dan Sampaikan sesuai dg kemampuan…


Orang lain akan Memandang nya aneh…
Tapi dimata ALLAH SWT, sangatlah luar biasa…subhanALLah
YOU HAVE NO EXCUSE




Tuesday, February 9, 2010

Yang Tidak Bisa Diucapkan Ayah

Yang Tidak Bisa Diucapkan Ayah


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....


Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?


Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?


Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....


Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.


Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?


Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Monday, February 8, 2010

MERASA DIRI PALING MERANA

Saat itu saya tengah berada di kota Jeddah, Saudi Arabia. Terpapar dihadapan saya sebuah koran berbahasa Arab di lobby hotel. Tergerak saya melihat berita dan artikel yang tertulis di sana, hingga saya temukan sebuah tulisan yang amat bermanfaat ini.

Tersebutlah kisah nyata seorang kaya raya berkebangsaan Saudi bernama Ra'fat. Ia diwawancarai setelah ia berhasil sembuh dari penyakit liver akut yang ia idap. Pola hidup berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak beraturan membuat Ra'fat mengalami penyakit di atas.


Ra'fat berobat untuk mencari kesembuhan. Banyak dokter dan rumah sakit ia kunjungi di Saudi Arabia sebagai ikhtiar. Namun meski sudah menyita banyak waktu, tenaga, pikiran dan biaya, sayangnya penyakit itu tidak kunjung sembuh juga. Ra'fat mulai mengeluh. Badannya bertambah kurus.